Kata Rasul, Suami Yang Harus Cuci Baju, Bukan Sang Istri, Sebarkan!!





Syaikh Fuad Shalih dalam bukunya Liman Yuriidu Az Ziwaaj wa Tazawuj mengemukakan empat nasehat Rasulullah SAW untuk beberapa suami. Termasuk juga tentang pekerjaan bersihkan baju.


Syaikh Fuad terasa butuh mencantumkan hadits ini supaya beberapa suami berbenah diri ; bukan sekedar menuntut istri menghadirkan yang paling baik untuk dianya, namun juga ia menghadirkan yang paling baik untuk istrinya.


Empat nasehat ini dengan cara spesial mengajarkan suami untuk berpenampilan menarik dirumah.


Di bawah ini, empat nasehat itu :
Cuci Bajumu
Saran pertama ini mempunyai dua dimensi. Dimensi pertama ada pada sistem. Dimensi ke-2 terdapat pada akhirnya.



Sebagai satu sistem, “cucilah bajumu” bermakna sharing dengan istri dalam merampungkan pekerjaan-pekerjaan domestik, terutama untuk keluarga yg tidak mempunyai khadimat.

Membersihkan pakaian tak dibebankan pada istri saja, tetapi suami juga mengerjakannya. Baik membersihkan dengan tangan ataupun dengan mesin pencuci.
Rencana sharing peran berikut yang diteladankan oleh Rasulullah. Meski beliau yaitu Nabi, pemimpin negara, qiyadah dakwah serta panglima perang, beliau meluangkan diri untuk menolong istri-istrinya merampungkan pekerjaan-pekerjaan rumah tangga.
Dilihat dari dimensi hasil, “cucilah bajumu” bikin suami tampak dengan baju rapi di depan istrinya. Tak kusut. Tak menjengkelkan.



Mungkin saja beberapa suami tak terasa butuh tampak rapi dihadapan suaminya, terutama saat malam tiba. Tetapi, bila ia menuntut istrinya tampak sempurna di depannya, kenapa ia tak menuntut dianya lakukan hal yang sama?

Tidakkah Islam menjunjung keadilan? Kita beberapa suami terkadang belum juga tahu kalau wanita itu tidak selamanya mencurahkan perasaannya pada suami.


Ia terkadang menyimpannya di hati serta berupaya menyabarkan diri. Waktu kita beberapa suami dengan gampang menyampaikan “Pakaialah pakaian yang indah”, beberapa istri cuma menahan sabar lihat kita menghampirinya dengan bajuberbau.
Mari kita berupaya beralih. Jadi suami yang lebih rapi di depan istri.
Atur rambutmu


baseline ; "
Saat pergi kerja, saat pergi ke kantor, saat akan syuro, saat ingin isi pengajian, kita beberapa lelaki yang tuturnya tak sukai
dandan, minimum membereskan rambut.
Lantas waktu cuma berdua dengan istri, kenapa kita tak lakukan hal sama? Tidakkah bila demikian kita lebih memprioritaskan orang lain dari pada istri kita sendiri? Walau sebenarnya bebrapa rekanan kerjanya tak memasakkannya.



Rekan-temannya juga tidak dapat merawatnya saat ia sakit. Yang setia temani, yang setia menjaga yaitu istri. Serta tak ada orang lain yang dapat menghangatkannya di saat kedinginan terkecuali istrinya sendiri. Lantas kenapa kita sebagai suami malah tidak dapat tampak rapi waktu bersamanya?



Gosoklah gigimu
Bau mulut yaitu satu hal yang mengganggu komunikasi serta jadi pembatas kedekatan. Saat seseorang suami tidak sukai istrinya keluarkan bau waktu ia bicara, demikian juga istri sesungguhnya tidak sukai bila suaminya menghampirinya dengan bau yang tidak enak.
Yaitu junjungan kita yang mulia, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, tiap-tiap bakal masuk tempat tinggal, beliau bersiwak terlebih dulu.



Dalam hadits yang diriwayatkan Imam Muslim, Bunda Aisyah jadi saksi rutinitas Rasulullah ini. Saat di tanya, “Apa yang dikerjakan pertama kalinya oleh Rasulullah bila dia masuk tempat tinggalnya? ” Beliau menjawab : ”Bersiwak”.
Jadi sungguh saran ini mesti ditangani oleh beberapa suami. Sebaiknya ia rajin bersiwak atau menggosok-gosok giginya.
Bila berduaan dengan istri, yakinkan telah gosok gigi. Yakinkan tidak ada bau yang mengganggu. Sampai sharing juga jadi mengasyikkan. Sampai berduaan juga jadi penuh kemesraan.



Serta kian lebih itu, menggosok-gosok gigi atau bersiwak menghadirkan dua kebaikan. Kebersihan serta kesehatan mulut, dan menghadirkan keridhaan Tuhan. “Bersiwak itu bersihkan mulut serta bikin Tuhan ridha” (HR. Al Baihaqi serta An Nasa’i).
Berhiaslah untuk istrimu



Beberapa teman dekat Nabi yaitu suami-suami yang paling depan dalam mengamalkan saran ini. Ibnu Abbas menyampaikan, “Aku sukai berhias untuk istriku seperti saya sukai istriku berhias untukku. ”



Kenapa sekian, lantaran Ibnu Abbas meyakini, “Sesungguhnya berhiasnya suami dihadapan istrinya bakal menolong istri menundukkan pandangannya dari lihat lelaki terkecuali suaminya. Berhiasnya suami dihadapan istrinya juga semakin mendekatkan hati keduanya. ”
Bila beberapa teman dekat yang repot berdakwah serta berjihad tak lupa berhias untuk istrinya, bagaimana dengan kita? Mudah-mudahan dapat meneladani mereka
CAR,FOREX,DOMAIN,SOE,HEALTH,HOME DEISGN

0 Response to "Kata Rasul, Suami Yang Harus Cuci Baju, Bukan Sang Istri, Sebarkan!! "

Posting Komentar